Bantah Tak Lakukan Penanganan
Sejak 11 Bulan Sudah Terdeteksi Gizi Buruk SEDONG- Terkait perbedaan diagnosa pasien gizi buruk, M Nasrullah (2), warga Desa Sedong Kidul, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Kepala Puskesmas Sedong M Basyir, angkat bicara. Dijelaskannya, saat Nasrullah dibawa ke puskesmas, dari hasil pemeriksaan balita tersebut menderita gizi buruk. Tidak seperti yang diungkapkan kerabat Nasrullah, Rianing Astuti (34), yang mengatakan bahwa, keponakannya tersebut tidak terdeteksi menderita gizi buruk saat diperiksa di puskemas. Namun, setelah dibawa ke RSUD Waled baru dinyatakan gizi buruk. “Sejak berumur 11 bulan, saat melakukan penimbangan di Posyandu, dilaporkan oleh Bidan Desa Sedong Kidul, Eni Kurniati, Nasrullah terindikasi gizi buruk, karena kondisi badanya kurus dan berat badannya tidak sesuai dengan balita seusianya,” jelas dia, kepada Radar, didampingi Nia Frimilies, petugas gizi puskesmas, dan bidan desa Eni Kurniati. Menurut Basyir, saat itu Nasrullah mengalami ketidak wajaran dalam tumbuh kembang fisiknya atau berada di bawah garis merah (BGM). ”Justru kita ketahui kalau Nasrullah menderita gizi buruk sejak umur 11 bulan, dan kita terus lakukan pemantauan melalui bidan desa Sedong Kidul,” kilahnya. Basyir menduga, Nasrullah mengalami gizi buruk karena kesalahan pola asuh dan makan, sehingga asupan gizi dan vitamin kurang. Hanya saja, puskemas tidak merujuk ke rumah sakit karena balita tersebut tidak dibarengi dengan penyakit penyerta. Puskesmas bahkan telah mengambil tindakan dengan memberikan makanan tambahan dan asupan vitamin selama 90 hari. Selama pengawasan tersebut, Nasrullah mulai mengalami perkembangan berat badan dan kondisinya membaik. Akan tetapi, pihak keluarga, yaitu adik dari ibu Nasrullah, menginginkan untuk diperiksakan dan dirujuk ke rumah sakit. “Kami bukannya melarang saat itu, karena memang sedang ditangani pihak pusksmas. Namun pihak keluarga memaksakannya, kami pun akhirnya menuruti kemauan keluarganya dengan memfasilitasi kebutuhannya, bahkan dengan menggunakan mobil puskesmas didampingi bidan menuju rumah sakit,” bebernya. Seperti diberitakan sebelumnya, keterangan Basyir ini berbeda dengan pengakuan Tante Nasrullah, Rianing Astuti, yang mengungkapkan, bahwa keponakannya itu tidak divonis gizi buruk oleh puskemas. Tetapi, saat dibawa ke rumah sakit, baru diketahui mengalami gizi buruk. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: